Headlines News :
Home » » 5 Kasus Tumbal Manusia di Zaman Modern

5 Kasus Tumbal Manusia di Zaman Modern

Written By Terbungsu on Selasa, 14 Januari 2014 | 11.00

Tumbal manusia pernah dilakukan zaman dulu namun di era moden atau memasuki abad 19 ternyata praktik mengorbankan nyawa seseorang masih dipercaya oleh beberapa suku bangsa sejagat. Mereka yakin dengan mengorbankan manusia keinginan dan harapan bakal tercapai. Lima kasus tumbal manusia ini membuat bergidik lantaran cukup sadis. Rata-rata mempunyai alasan tidak masuk akal. Mulai dari ingin memerahkan batu bata hingga memberhentikan gempa bumi berikut 5 Kasus Tumbal Manusia di Zaman Modern Dilansir dari merdeka

1. Perburuan manusia albino di Tanzania 
Perburuan manusia albino di Tanzania
[lihat.co.id] - Manusia albino atau kelainan pigmen kulit terjadi pada 200 ribu orang Tanzania. Mereka disebut Muzungu atau dalam bahasa sehari-hari yakni Swahili berarti orang putih atau Zeru Zeru berarti hantu.

Fenomena aneh albino bukan hanya terjadi di Tanzania namun juga sebagian besar Afrika. Mereka yang menderita kelainan kulit ini diburu dan dibunuh atas suruhan dari dukun. Alasannya bermacam-macam. Ada yang percaya membunuh mereka bakal menangkal kesialan, bisa digunakan bagi pengobatan, maupun diyakini bisa menghilang.

Mengambil salah satu bagian tubuh mereka saat si albino masih hidup juga diyakini memberikan kesaktian. Kadang tubuh para albino ini diperjual belikan. Harganya mencapai Rp 903,7 juta.? Tak hanya secara brutal dibunuh, para albino terkadang juga dikubur hidup-hidup.


2. Tumbal bocah di India demi dapatkan anak laki-laki
Tumbal bocah di India demi dapatkan anak laki-laki
[lihat.co.id] - Pada 2003 pasangan asal Provinsi Uttar Pradesh, India bernama Madan dan Murti Simaru hampir putus asa lantaran tidak memiliki anak lelaki. Mereka lalu meminta petunjuk orang sakti disebutnya sebagai guru. Guru itu malah mengarahkan mereka menculik anak lelaki dan menenggelamkannya di sungai.

Madan dan Murti akhirnya menculik Monu Kumar usia enam tahun. Bocah ini tetangga keduanya. Mereka memutilasi Kumar dan menyelesaikan upacara dengan mandi darah Kumar.

Memiliki anak lelaki merupakan kebanggaan di lingkungan mereka. Itu sebabnya keduanya melakukan apa pun demi mendapatkan bayi berkelamin pria. Keduanya ditahan dan kakak Murti ikut membantu penculikan juga dihukum.

3. Tumbalkan pekerja demi memerahkan batu bata di Bangladesh
Tumbalkan pekerja demi memerahkan batu bata di Bangladesh
[lihat.co.id] - Pada 2010 seorang produsen batu bata di Bangladesh merasa galau lantaran batu bata buatannya tidak berwarna kemerahan. Berapa kali pun dicoba hasilnya tetap tidak memuaskan. Dia memutuskan mencari dukun pintar demi mendapat jawaban kenapa produksi batu batanya tidak bagus.

Dukun itu menyarankan si produsen batu bata untuk mengorbankan nyawa seseorang. Akhirnya dia menyuruh empat pekerjanya membunuh teman mereka. Korban berusia 26 tahun dipenggal dan darahnya dicipratkan ke batu bata demi membuatnya merah. Kepala korban dipanggang dalam oven.

Aksi itu diketahui polisi dan langsung meringkus empat tersangka sekaligus pemilik perusahaan batu bata, dan dukun pintar. Mereka dijatuhi hukuman sebab merencanakan pembunuhan.

4. Tumbal bocah India agar panen melimpah  
Tumbal bocah India agar panen melimpah
[lihat.co.id] - Pada Oktober 2011 bocah tujuh tahun bernama Lalila Tati dibunuh oleh suami istri bernama Ignesh Kujur dan Padam Sukku berprofesi sebagai petani. Mereka membunuh Tati dan mengambil hatinya sebagai tumbal agar ladangnya subur dan menuai hasil banyak.

Di India memang masih banyak orang percaya pada tahayul lantaran kurangnya pendidikan. Mereka yakin jika korban manusia berumur di bawah 12 tahun tanaman akan berkembang ranum.

Meski demikian Ignesh dan Padam menawarkan ganti rugi pada keluarga korban sebab nyawa putri mereka jadi tumbal. Mereka tetap diseret ke pengadilan dan dihukum lantaran kekejaman mereka perbuat.

5. Tumbalkan bocah lelaki demi hentikan gempa di Chile
Tumbalkan bocah lelaki demi hentikan gempa di Chile
[lihat.co.id] - Pada Juli 1960 gempa sahut menyahut di Chile bagian selatan memaksa suku Indian Mapuche mengorbankan seorang bocah berusia antara 5-6 tahun dan mengambil hatinya untuk dilarung ke laut sebagai persembahan pada Tuhan. Mereka meyakini hati itu akan membuat laut dan bumi menjadi tenang. Harapan gempa berhenti ternyata tidak terjadi.?

Menurut laporan buku ditulis oleh jurnalis investigasi Patrick Tierney berjudul Altar Tertinggi: Misteri Tumbal Manusia (The Highest Altar: Unveiling the Mystery od Human Sacrifice), korban bernama Jose Luis Painecur.?

Tangan dan kaki bocah itu dimutilasi, lalu tubuhnya ditanam di pasir dekat pantai. Lama kelamaan air laut melarungnya. Orang tua Painecur yakni Jose Panan dan Juan Jose dihukum dengan tudingan membiarkan kejahatan itu terjadi.
Share this post :
 
Support : Creating Website | Admin Template | Co Admin
Copyright © 2011. Detik 77 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Klik77
Proudly powered by Blogger